Kurang dan Kelebihan Tidur Sama Berbahayanya Bagi Kesehatan
Spesialis dari American Academy of Sleep Medicine, melakukan penyelidikan menyeluruh, yakin bahwa kelebihan tidur dan kurang tidur jauh lebih berbahaya bagi tubuh manusia. Sepuluh jam tidur mungkin di "kekasih terjun ke pelukan Morpheus," perkembangan diabetes, penyakit jantung, kecemasan yang tinggi dan tidak masuk akal dan obesitas. |
Tidur adalah bagian penting dari ritme sirkadian, tidak hanya mempengaruhi sistem saraf, memori, dan sejenisnya, tetapi juga dalam sistem organ lain, metabolisme, dan secara umum penting bagi seluruh tubuh. Namun bila kurang atau lebih buruk bagi kesehatan.
Akibatnya, kurangnya itu dapat menyebabkan kerusakan serius pada kesehatan dan sangat relevan dengan usia. Dalam jurnal Sleep tim peneliti dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (AS) melaporkan bahwa kurang tidur pada orang 45 tahun dan lebih tua sering dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung koroner, stroke dan diabetes.
Selain itu, kurang tidur sering berkorelasi dengan obesitas dan, tentu saja, gangguan mental. Semua ini terjadi jika seseorang kurang mendapatkan waktu tidur selama 7-8 jam. Tidur terlalu lama atau terlalu pendek dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius.
Menurut para ahli, tidur panjang berguna bagi mereka yang menderita penyakit kronis. Para ilmuwan dari American Academy of Sleep Medicine menunjukkan bahwa kelebihan tidur berbahaya bagi kesehatan. Hal ini dapat mendorong perkembangan diabetes, penyakit jantung, kecemasan dan obesitas.
Selama studi, para ahli menganalisis catatan medis dari 54 juta orang Amerika berusia 45 tahun. Ditemukan bahwa sepertiga dari mereka menderita kurang tidur (tidur enam jam atau kurang). Dua-pertiga dari peserta studi adalah dari durasi yang optimal dari tidur (tidur 7-9 jam), dan sisanya tidur lebih dari 10 jam.
Akibatnya, para ahli telah menemukan bahwa kurang tidur dan berlebihan memicu masalah kesehatan yang sama: peningkatan risiko diabetes, penyakit jantung, kecemasan dan obesitas. Seperti dilaporkan oleh " FederalPress "
Sebelumnya, para ilmuwan Inggris telah menunjukkan bahwa tidur siang hingga 50% meningkatkan risiko diabetes tipe II. Alasan untuk tidur siang ini mengganggu sistem metabolisme tertentu yang dapat mempengaruhi resistensi terhadap insulin, dan kemudian menyebabkan peningkatan kadar glukosa dalam darah.
Tidur siang seharusnya jangan berlebihan, tidurlah 1-2 jam sudah lebih dari cukup karena bila berlebihan bisa menyebabkan migrain. Selain itu kuran tidur menyebabkan seseorang lebih mudah emosi atau marah dalam menanggapi pembicaraan hal itu disebabkan syaraf otak sedang kacau atau kurang tenang dan selalu berprasangka negatif dan wajah terlihat lebih tua dari umur.
0 komentar:
Posting Komentar