Kesian Lauren Dipecat Kerana Memiliki Payudara Besar
//
dailymail
Lauren Odes Bersama Kuasa Hukumnya
google_ad_client="ca-pub-7486139053367666";google_ad_slot="0197188100";google_ad_width=250;google_ad_height=250; src="http://pagead2.googlesyndication.com/pagead/show_ads.js" type
TRIBUNNEWS.COM - Lantaran memiliki payudara berukuran besar, Lauren Odes, 29, dipecat dari tempatnya bekerja yaitu sebuah perusahaan pakaian dalam wanita.
Merasa telah diperlakukan sewenang-wenang, Lauren ditemani oleh kuasa hukumnya, Gloria Allred, mengadukan nasibnya kepada Komisi Equal Employment Opportunity, Amerika Syarikat , pada 21/5/2012 , waktu setempat.
Dalam jumpa pers, yang diadakan setelah penyerahan laporan, Lauren menceritakan, dia merupakan seorang staf data entry diperusahaan pakaian dalam berbasis di Manhattan tersebut.
Ia diterima bekerja di perusahaan itu sekitar bulan April lalu, namun dipecat satu minggu kemudian, melalui telepon.
Selama seminggu bekerja disana, Lauren mengaku kerap diperlakukan diskriminatif oleh manajernya, yang merupakan seorang Amerika keturunan Yahudi.
Bosnya itu meminta Lauren mengenakan kemben, untuk membuat payudaranya terlihat lebih kecil dari yang seharusnya. Ia juga diminta mengenakan pakaian berukuran besar, juga dengan maksud yang sama.
"Saya mengerti ada lelaki Yahudi Ortodoks yang mungkin memiliki pandangan tentang bagaimana seorang wanita harus berpakaian dan betapa ia harus ditutupi, "kata Lauren, seperti dikutip dari Dailymail, Selasa (22/5/2012).
"Saya juga seorang Yahudi, tetapi saya nilai majikan saya tidak berhak memaksakan keyakinan agama mereka pada saya," tuturnya.
Merasa telah diperlakukan sewenang-wenang, Lauren ditemani oleh kuasa hukumnya, Gloria Allred, mengadukan nasibnya kepada Komisi Equal Employment Opportunity, Amerika Syarikat , pada 21/5/2012 , waktu setempat.
Dalam jumpa pers, yang diadakan setelah penyerahan laporan, Lauren menceritakan, dia merupakan seorang staf data entry diperusahaan pakaian dalam berbasis di Manhattan tersebut.
Ia diterima bekerja di perusahaan itu sekitar bulan April lalu, namun dipecat satu minggu kemudian, melalui telepon.
Selama seminggu bekerja disana, Lauren mengaku kerap diperlakukan diskriminatif oleh manajernya, yang merupakan seorang Amerika keturunan Yahudi.
Bosnya itu meminta Lauren mengenakan kemben, untuk membuat payudaranya terlihat lebih kecil dari yang seharusnya. Ia juga diminta mengenakan pakaian berukuran besar, juga dengan maksud yang sama.
"Saya mengerti ada lelaki Yahudi Ortodoks yang mungkin memiliki pandangan tentang bagaimana seorang wanita harus berpakaian dan betapa ia harus ditutupi, "kata Lauren, seperti dikutip dari Dailymail, Selasa (22/5/2012).
"Saya juga seorang Yahudi, tetapi saya nilai majikan saya tidak berhak memaksakan keyakinan agama mereka pada saya," tuturnya.
0 komentar:
Posting Komentar