SMS 933 33 Sedot Pulsa Rp 75 Ribu Per Bulan Hati hati
DOKUMENTASI
ILUSTRASI PEMAKAI HANDPHONE –
JAKARTA, TRIBUN - Mochmaad Feri Kuntoro melapor ke Polda Metro Jaya setelah dirinya merasa dirugikan oleh masuknya Short Massage Service (SMS) penyedotan pulsa yang berkedok iming-iming hadiah.
Awalnya Feri iseng mengikuti kuis menggunakan sarana SMS *933*33# yang dilihatnya dari tayangan sebuah stasiun televisi swasta yang ia tonton pada bulan Maret 2011.
"Ternyata setelah saya ikut, malah muncul berita info, mau saya unreg, ternyata tidak bisa," kata Feri saat ditemui di Mapolda Metro Jaya seusai melapor ke SPK, Rabu (5/10/2011).
Pada saat melakukan registrasi ikut kuis tersebut, pulsa di handphone Feri sudah tersedot. Sampai akhirnya ia pun melapor ke Grapari (gerai layanan pelanggan dari operator Telkomsel), tetapi tetap saja pulsanya tersedot setiap harinya.
"Pada saat masuk sudah terpotong, saya pun sudah lapor ke Grapari, tapi tidak ada tindakan apapun. Dari bulan Maret (2011) pulsa saya tersedot Rp 2.000 setiap hari sampai sekarang," ungkapnya.
Apesnya lagi, selain mengikuti kuis berkedok SMS, Feri pun mendapatkan NSP atau nada dering yang juga tidak bisa di unreg, padahal ia tidak pernah memintanya. Setiap bulan pulsanya bobol Rp 75 ribu.
"Tiap bulan pulsa saya tersedot Rp 60 ribu, kemudian Rp 15 ribu untuk nada dering, jadi setiap bulan pulsa saya hilang Rp 75 ribu," ucapnya.
Kesal dengan pulsanya tersedot terus, akhirnya Feri pun membuat laporan polisi dengan nomor P/3409/X/2011/PMJ/Ditreskrimsus tanpa ditulis siapa terlapornya. "Saya belum melaporkan siapapun (dalam laporan ini) masih disidik siapa yang paling bertanggung jawab," ungkapnya.
ILUSTRASI PEMAKAI HANDPHONE –
JAKARTA, TRIBUN - Mochmaad Feri Kuntoro melapor ke Polda Metro Jaya setelah dirinya merasa dirugikan oleh masuknya Short Massage Service (SMS) penyedotan pulsa yang berkedok iming-iming hadiah.
Awalnya Feri iseng mengikuti kuis menggunakan sarana SMS *933*33# yang dilihatnya dari tayangan sebuah stasiun televisi swasta yang ia tonton pada bulan Maret 2011.
"Ternyata setelah saya ikut, malah muncul berita info, mau saya unreg, ternyata tidak bisa," kata Feri saat ditemui di Mapolda Metro Jaya seusai melapor ke SPK, Rabu (5/10/2011).
Pada saat melakukan registrasi ikut kuis tersebut, pulsa di handphone Feri sudah tersedot. Sampai akhirnya ia pun melapor ke Grapari (gerai layanan pelanggan dari operator Telkomsel), tetapi tetap saja pulsanya tersedot setiap harinya.
"Pada saat masuk sudah terpotong, saya pun sudah lapor ke Grapari, tapi tidak ada tindakan apapun. Dari bulan Maret (2011) pulsa saya tersedot Rp 2.000 setiap hari sampai sekarang," ungkapnya.
Apesnya lagi, selain mengikuti kuis berkedok SMS, Feri pun mendapatkan NSP atau nada dering yang juga tidak bisa di unreg, padahal ia tidak pernah memintanya. Setiap bulan pulsanya bobol Rp 75 ribu.
"Tiap bulan pulsa saya tersedot Rp 60 ribu, kemudian Rp 15 ribu untuk nada dering, jadi setiap bulan pulsa saya hilang Rp 75 ribu," ucapnya.
Kesal dengan pulsanya tersedot terus, akhirnya Feri pun membuat laporan polisi dengan nomor P/3409/X/2011/PMJ/Ditreskrimsus tanpa ditulis siapa terlapornya. "Saya belum melaporkan siapapun (dalam laporan ini) masih disidik siapa yang paling bertanggung jawab," ungkapnya.
Sumber: http://kotakhitamdunia.blogspot.com/2011/10/sms-93333-sedot-pulsa-rp-75-ribu-per.html
0 komentar:
Posting Komentar